Dasar Hukum
- Permendikbud Ristek No. 5 Tahun 2022: Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan. SKL menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.
- Permendikbud Ristek No. 262/M/2022: Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Memuat struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, Projek Penguatan Profil Pelajar Peancasila, serta beban kerja guru.
- Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022: Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, pada Kurikulum Merdeka. Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka.
Latar Belakang Inovasi
Siswa
dihadapkan pada beberapa tantangan, termasuk larangan membawa HP, tingkat
keaktifan yang tinggi namun tidak terfokus pada pembelajaran, serta kurangnya
minat belajar yang mengakibatkan siswa sulit berkonsentrasi dan cenderung malas
mencatat. Oleh karena itu, pembelajaran perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan individu siswa untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam proses belajar.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, membantu dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memperluas pengetahuan dan
keterampilan siswa dalam memahami dan menganalisis karya sastra, yang merupakan
aspek penting dari literasi dan pembelajaran
- Sebelum = siswa
cenderung malas dan kurang bersemangat dalam pembelajaran.
- Sesudah = siswa
menjadi lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran
Keunggulan Inovasi
- Sebelum = siswa cenderung malas dan kurang bersemangat dalam pembelajaran.
- Sesudah = siswa menjadi lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran
Metode gunting tempel di kertas digunakan sebagai alat pembelajaran yang kreatif dan interaktif. Siswa akan diberikan cerita pendek yang kemudian dipotong-potong, dan mereka diminta untuk menyusun kembali cerita tersebut sesuai dengan struktur yang benar. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya memahami struktur cerita pendek dengan lebih baik, tetapi juga meningkatkan keterampilan analitis dan kreativitas mereka secara aktif. Metode ini memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif bagi siswa di SMPN 16 Pekalongan.
Tahapan Kemunculan Inovasi
- Ide Awal = Agustus 2023
- Pengembangan = Agustus – September 2023
- Uji Coba = September 2023
- Penerapan = Oktober 2023
- Evaluasi Teknis = Oktober 2023
- Sosialisasi = november 2023
Tujuan
- Ide Awal = Agustus 2023
- Pengembangan = Agustus – September 2023
- Uji Coba = September 2023
- Penerapan = Oktober 2023
- Evaluasi Teknis = Oktober 2023
- Sosialisasi = november 2023
- Membantu siswa dalam memahami
struktur cerita pendek dengan cara yang menyenangkan. Ini dilakukan dengan
menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami bagi
siswa.
- Pendekatan yang menyenangkan dan
asyik dalam pembelajaran membuat siswa lebih termotivasi dan bersemangat
untuk belajar. Dengan menggunakan metode yang lebih interaktif dan diskusi
kelompok
Manfaat
- Siswa dapat mengasah keterampilan
analisis, pemecahan masalah, dan kreativitas dalam memahami dan
mengeksplorasi struktur cerita pendek.
- Membantu mencapai tujuan
pembelajaran dengan memberikan pendekatan yang lebih menarik dan
interaktif bagi siswa untuk memahami konsep-konsep dalam cerita pendek.
- Inovasi ini dapat diterapkan
tanpa memerlukan HP, sehingga sesuai dengan kebijakan sekolah dan
memungkinkan penggunaan sumber daya yang tersedia di lingkungan sekolah.
- Dengan pendekatan yang menarik
dan interaktif, siswa dapat lebih fokus dalam proses pembelajaran, karena
mereka terlibat dalam kegiatan yang menarik perhatian mereka.
- Siswa diberi tanggung jawab untuk
memahami dan menerapkan konsep-konsep dalam cerita pendek. Hal ini dapat
membantu mereka menjadi lebih bertanggung jawab terhadap tugas-tugas
mereka dan meningkatkan kemandirian dalam pembelajaran
Hasil
siswa dapat menghasilkan karya-karya yang berkualitas,
berupa cerita pendek, sebagai bukti keberhasilan dalam memahami dan menerapkan
struktur cerita secara kreatif.
No comments:
Post a Comment